Juvenile Justice: Drakor Pengadilan yang Mengangkat Kasus Kenakalan Remaja

Rizki Apriliyanti
5 min readMar 10, 2022

--

popmama.com

“Bila keluarga dan sekolah tidak menghukum dan membuat mereka sadar, maka setidaknya pengadilan bisa melakukannya.” — Hakim Sim Eun Seok

Korea Selatan tidak pernah kehabisan ide dalam pembuatan drama hingga film. Sederet film dan drama besutan mereka masuk ke dalam tonton populer di Netflix. Juvenile Justice, salah satu drama korea (drakor) yang lagi populer ditonton. Drama pengadilan yang mengangkat kasus kenalan remaja. Diperankan oleh Kim Hye Soo (hakim Sim Eun Seok), Kim Moo Yul (hakim Cha Tae Ju), dan Lee Sung Min (Kang Won Jung).

Tentang Juvenile Justice

Drama ini berfokus pada hakim Sim Eun Seok, yang memiliki kepribadian dingin, tidak ramah, bahkan kadang tidak memiliki perasaan kepada orang lain. Selain itu, dirinya juga membenci pelaku kriminal remaja, bahkan dia tidak segan memberikan hukuman maksimal kepada terdakwa.

Hakim Sim ditugaskan di Divisi Kriminal Remaja Pengadilan Distrik Yeonhwa. Dia bekerja sama dengan hakim Kang Won Jung sebagai hakim ketua dan Cha Tae Ju sebagai hakim anggota. Hakim Kang dan Hakim Cha sendiri masih ada belas kasihan kepada para terdakwa, meskipun itu bisa merugikan mereka sendiri. Berbeda dengan hakim Sim yang memandang kejahatan yang dilakukan oleh Remaja tidak bisa ditoleransi.

Kita harus mengajari mereka bahwa ketika ada yang menyakiti orang lain, maka orang itu akan dapat konsekuensinya.” — Sim Eun Seok

beutynesia.com

Terjebak di Masa Lalu

Tidak hanya berfokus pada kasus kriminal anak-anak di bawah umur, drakor ini juga menyingkap masa lalu masing-masing tokoh. Baik anak-anak maupun orang dewasa, mereka memiliki masa lalu yang kelam. Masing-masing dari pemeran drakor ini ternyata ada sebab akibatnya.

Hakim Sim yang memiliki sifat dingin dan tidak memiliki belas kasihan kepada orang lain, ternyata terjebak pada masa lalu dimana anaknya tewas disebabkan seorang remaja yang menjatuhkan batu bata dari atas apartemen. Karena kejadian tersebut, Hakim Sim pada akhirnya membenci kriminal anak-anak atau remaja. Sebenarnya, Hakim Sim memiliki jadwal konsultasi dengan psikiater. Tetapi jadwal tersebut ternyata diabaikannya. Ini memperlihatkan bahwa Hakim Cha memiliki trauma yang mendalam hingga dia harus berkonsultasi dengan seorang psikiater.

Hakim Cha, dibalik sosoknya yang sangat ramah terhadap anak-anak, ternyata dia memiliki masa lalu yang kelam. Kasus KDRT pernah dia alami semasa dia remaja. Ayahnya memukulinya di masa lalu, hingga dia tidak sadar memiliki trauma ketika dia dewasa. Itu terlihat pada salah satu episode drakor tersebut, ketika seorang Ayah yang melakukan kasus KDRT kepada anak perempuannya hingga mengalami luka serius di sekujur tubuh. Lalu, dia secara tiba-tiba menyerang ibunya (nenek anak perempuan tersebut) di pengadilan dengan alasan ibunya lah yang melaporkan dirinya ke pengadilan. Pemicu tersebut membuat Hakim Cha, berusaha menyelamatkan ibu tersebut dengan cara yang tidak terduga. Hakim Cha, tidak sadar dirinya mencekik seorang Ayah tersebut yang bisa berujung kematian. Beruntung melihat kejadian tersebut, Hakim Sim dengan cepat menyadarkan Hakim Cha agar tidak melakukan hal tersebut.

Anak yang menjadi korban kekerasan rumah tangga tidak akan pernah tumbuh dewasa. 10 tahun, 20 tahun, itu semua hanya waktu yang berlalu. Sementara, mereka terperangkap sendirian di masa lalu.— Hakim Cha Tae Joo

ayosemarang.com

Selain masa lalu hakim, masa lalu anak-anak yang terlihat dalam kasus pada drakor tersebut juga ternyata memiliki masa lalu yang kelam. KDRT, Dibuang oleh orang tuanya, diabaikan, tidak diperhatikan orang tuanya, hingga memiliki riwayat skizofrenia memicu mereka melakukan tindakan kriminal tersebut. Alasannya anak-anak tersebut sebenarnya hanya minta diperhatikan, ingin mengutarakan kesedihan yang sebenarnya mereka rasakan, dan minta dipahami.

Mereka minta diperhatikan, mengutarakan kesedihan yang mereka rasakan, dan minta dipahami. — Oh Seon Ja

Tidak hanya anak-anak, orang dewasa terutama orang tua dikritik

Alih-alih menekan pada kenalan remaja, drakor ini secara tersirat juga mengkritik orang dewasa terutama orang tua yang menyebabkan kenalan tersebut terjadi. Beberapa kalimat di drakor tersebut menekankan bahwa memang ada pengaruh yang terjadi di sekitar anak-anak. Tetapi, kejahatan yang dilakukan oleh mereka pada akhirnya mereka sendiri yang memilih.

“Remaja dipengaruhi oleh keluarga dan lingkungannya. Namun akhirnya, mereka sendiri yang memilih melakukan kejahatan dari berbagai pilihan.” — Hakim Sim Eun Seok

viva.co.id

Meskipun ada perkataan dari Oh Seon Ja, salah satu pemeran dalam drakor tersebut mengatakan bahwa anak-anak tahu kejahatan yang dia lakukan itu tidak benar, tetapi mereka tetap melakukannya karena berharap penderitaan yang mereka alami juga dirasakan oleh keluarganya.

“Mereka tahu tidak benar, tetapi tetap melakukannya. Berharap penderitaannya akan turut melukai keluarganya.” — Oh Seon Ja

Salah satu quote yang cukup menyentil hati, meskipun itu ditujukan kepada para orang tua. Tetapi ada power di dalam kalimat tersebut.

“Orangtua tidak tahu betapa sakitnya hati anak-anak mereka.” — Hakim Cha Tae Joo

Quote ini sebenarnya menggambarkan salah satu episode dalam drakor tersebut. Seorang anak yang terkena KDRT oleh ayahnya sendiri sebenarnya sudah sangat bersabar menghadapinya. Anak tersebut berniat melaporkan ayahnya ke kantor polisi, tetapi ditahan oleh neneknya dengan alasan ayahnya melakukan tersebut karena kesalahannya sendiri. Nenek tersebut menganggap dirinya salah mendidik anaknya dulu bahkan membiarkan anaknya dipukul oleh suaminya sendiri. Sehingga ketika anaknya tumbuh menjadi seorang ayah, hal yang dia alami dia lakukan juga kepada anaknya. Nenek tersebut pada dasarnya kasihan kepada cucunya, tetapi dia berharap cucunya bisa memahami ayahnya tersebut. Dari sini dapat dipahami bahwa terkadang bukan orang tua yang memahami anak, tetapi anak yang dipaksa memahami orang tua mereka.

Anak yang menjadi korban kekerasan rumah tangga tidak akan pernah tumbuh dewasa. 10 tahun, 20 tahun, itu semua hanya waktu yang berlalu. Sementara, mereka terperangkap sendirian di masa lalu.” — Hakim Cha Tae Joo

idntimes.com

Sebagai penutup, ada salah satu quote dari Hakim Sim yang mungkin bisa kita pegang.

“Ketika seseorang mulai terpojok, sifat aslinya selalu keluar. Begitulah cara kita tahu betapa kejamnya manusia.” — Sim Eun Seok

--

--

Rizki Apriliyanti

Salam kenal! Media dan Komunikasi • Internet dan Teknologi • Media Sosial •Digital Media